Sabtu, 28 November 2015

LDII dan PGRI

LDII Sebagai Lembaga yang bergerak di bidang Dakwah secara institusional telah membuat MOU dengan PGRI sebagai bentuk kontribusi nyata LDII di bidang pendidikan di Indonesia

Perjuangan Guru

1.  Perjuangan Guru Dimasa Penjajahan Belanda

     
      Pada masa penjajahan guru tampil dan ikut mewarnai perjuangan bangsa indonesia. Semangat kebangsaan Indonesia tercermin dan terpatri dari guru pada  masa penjajahan tersebut. Hal ini dapat kita lihat dari lahirnya organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman belanda pada tahun 1912 dengan nama persatuan guru hindia  belanda. Organisasi ini merupakan  dari guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah.

     Dengan semangat  perjuangan dan kebangsaan yang menggelolara, para guru pribumi menuntut persamaan hak dan kedudukan dengan pihak belanda. Sebagai salah satu bukti dari perjuangan ini adalah kepala HIS yang sebelumya selalu dijabat oleh orang belanda, bergeser ke tangan orang Indonesia. Semangat perjuangan guru terus bergelora dan memuncak serta mengalami pergeseran cita-cita perjuangan yang lebih hakiki lagi, yaitu Indonesia merdeka.

     Pada tahun 1932 persatuan guru hindia belanda (PGHB) berubah menjadi persatuan guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini suatu langka berani penuh risiko, karena mengusung nama “Indonesia” di mana belanda tidak suka dengan kata tersebut yang dianggap mengorbangkan semangat nasionalisme yang tinggi serta dorongan untuk hidup merdeka menjadikan organisasi ini tetap eksis sampai pemerintahan kolonial belanda berakhir.
     
        Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa perang guru pada masa penjajahan  sangat penting dan mempunyai nilai yang strategis dalam membangkitkan semangat kebangsaan Indonesia menuju cita-cita kemerdekaan. Dengan peran guru sebagai pengajar dan pendidik yang berhadapan langsung dengan para siswa, maka guru bisa secara langsung menanamkan jiwa nasionalisme dan menekankan arti penting sebuah

Jumat, 06 November 2015

MUSDA V LDII KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2015

Bupati Cianjur, Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh saat menerima Cendramata MUSDA
dari Ketua DPD LDII Kab. Cianjur H. Ade Suherlan, S.Pd, MM
MUSDA V LDII Kab. Cianjur

CIANJUR-Musyawarah Daerah (MUSDA) ke-V Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Cianjur di Gedung Yayasan Bina Budi Luhur di Jalan Raya Gunteng Desa Bojong Kecamatan Karangtengah Cianjur, Minggu (25/10), dihadiri Pengurus DPW Provinsi Jawa Barat, Wakil Ketua MUI Kabupaten Cianjur, Kepala Badan Kesbangpol Kab. Cianjur, Muspika Kec. Karangtengah, Pengurus DP LDII Kab. Cianjur, Para Peserta, Peninjau dan Tamu Undangan. Adapun tema MUSDA V LDII Kab. Cianjur adalah “peningkatan peran serta LDII Kabupaten Cianjur dalam rangka mewujudkan masyarakat Cianjur yang professional, religious, lebih sejahtera dan berakhlakulkarimah”.
MUSDA dibuka secara resmi oleh Bupati Cianjur
Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh, MM.
MUSDA dibuka secara resmi oleh Bupati Cianjur Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh, MM. Dalam sambutannya bupati menyampaikan, musyawarah daerah bagi suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting dan strategis, karena dalam musyawarah daerah  seperti ini akan banyak materi yang akan dibahas, bahkan ada agenda khusus yang sangat menentukan dalam memajukan roda organisasi, yaitu memilih ketua dan para pengurus lainnya yang akan menjalankan roda organisasi dimasa mendatang. Dalam memilih para pengurus LDII Kabupaten Cianjur hendaknya dipilih pengurus yang memiliki visi dan misi jauh kedepan serta mampu membuat dan menjalankan program kerja organisasi. Dalam kesempatan itu juga, Bupati berencana memberi bantuan sebesar Rp. 250 juta untuk pembangunan Masjid Al-Ihsan yang sekarang ini masih dalam tahap finishing.
Wakil Ketua MUI Kab. Cianjur Drs. KH. Cepi Jauharudin
saat menerima Cendramata MUSDA 
dari Ketua DPD LDII Kab. Cianjur H. Ade Suherlan, S.Pd, MM
Sementara itu, Wakil Ketua MUI Kab. Cianjur, Drs. KH. Cepi Jauharudin menyampaikan dalam sambutannya. Harapan ke depan agar hubungan LDII dengan MUI dapat terjalin lebih erat lagi. Jangan ada anggapan dari LDII kalau MUI itu seperti bapak tiri, begitu pula sebaliknya. Beliau juga mengharapkan sekat-sekat yang masih ada antara LDII dengan masyarakat dapat segera mencair, salah satunya dengan cara tunjukan sampai ke grass root bahwa LDII memang sudah menetapi paradigma baru.
Kegiatan lima tahunan tersebut mempunyai tiga agenda utama, diantaranya mengagendakan laporan pertanggungjawaban masa bakti 2010-2015, memilih kepengurusan untuk masa bakti 2015-2020 serta membuat program kerja untuk lima tahun ke depan.
H. Ade Suherlan, S.Pd, MM pada MUSAD V LDII Kab. Cianjur terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua DPD LDII Kab. Cianjur untuk masa bakti 2015 – 2020. Dan pada Tim Formatur telah membentuk pengurus harian DPD LDII Kab. Cianjur, adapun susunan lengkapnya sebagai berikut:
Ketua                    : H. Ade Suherlan, S.Pd, MM
Wk Ketua            : Adang Supriatna, S.IP, M.Si
                                  Nizar Fuadi, S.Pt
Sekretaris            : Budi Pribadi, S.Pd
Wk. Sekretaris   : Ismail S.A.G.
                                : Rizky Pratama Putra, S.T
Bendahara          : H. Kosasih, M.Ak
                                  Sarjana, S.Pd

MUSDA V LDII Kab. Cianjur ditutup oleh Ketua DPW LDII Propinsi Jawa Barat, Drs. H. Bahrudin, MM. dalam sambutannya beliau berharap kalau DPD LDII Kab. Cianjur dapat lebih meningkatkan Budi Luhur dalam bergaul dengan masyarakat.